Menko PMK Akui Kebijakan Larangan Mudik Tidak Berhasil

Infonesia.id- Kebijakan pemerintah terkait larangan mudik di tengah pandemi COVID-19 dinilai tak sepenuhnya berhasil. Sebab, masih banyak masyarakat yang mudik di tengah kebijakan mudik dilarang. Hal ini juga diakui oleh Menko PMK Muhadjir Effendy.

Anggota Komisi IX DPR Darul Siska sependapat bahwa kebijakan mudik dilarang tidak efektif.

“Buktinya kan masih lolos satu juta setengah itu. Artinya kita belum berhasil menciptakan sistem yang baik untuk mengontrol, melarang mereka mudik,” kata Darul, Senin (17/5).

Politikus Golkar ini menilai ada dua hal yang harus dijadikan evaluasi pemerintah terhadap kebijakan mudik dilarang. Pertama, pemerintah dinilai gagal dalam memberi pemahaman pada masyarakat untuk tidak mudik.

“Ada dua sisi sebetulnya. Pertama, kita tidak berhasil memahamkan masyarakat. Tidak berhasil meyakinkan masyarakat untuk tidak mudik,” kata Darul.

Kedua, secara konsisten pemerintah termasuk satgas di lapangan tidak berhasil menjaga penyekatan.

“Kedua, juga kita tak berhasil menjaga penyekatan itu secara konsisten. Tidak berhasil secara ketat mengawasi mereka untuk mudik,” ujarnya.

Memang ada beberapa penyekatan yang bobol karena jumlah pemudik yang terlalu banyak.

Sebelumnya, Menko PMK Muhadjir Effendi memang mengakui kebijakan larangan mudik tak berhasil 100 persen. Namun, kata dia, bukan berarti gagal.

“Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen, tapi bukan berarti gagal sama sekali. Secara umum sudah bagus,” ucap Muhadjir dalam rilis Kemenko PMK, dikutip Minggu (16/5).

Eks Ketua PP Muhammadiyah itu mengatakan kebijakan larangan mudik diputuskan betul-betul memanfaatkan data historis, termasuk pengetatan jalur-jalur tikus.

“Kemudian modus operandi mereka yang nekat dengan cara-cara yang menurut mereka kreatif, tapi sebetulnya itu tidak terbukti, juga sudah kita antisipasi,” tuturnya.

sumber: kumparan.com