Pergi ke Papua Nugini Naik Ojek, Gubernur Papua Bayar Rp 100 Ribu
Infonesia.id- Siapa yang tidak senang pergi keluar negeri dengan biaya yang murah? Mungkin ini yang dirasakan Gubernur Papua Lukas Enembe saat memasuki wilayah Papua Nugini (PNG) secara ilegal, tanpa dokumen resmi, Rabu (31/3).
Enembe masuk ke Papua Nugini bersama dua orang pendamping, melewati jalan setapak atau jalan tikus dari Skouw menuju Wutung, Papua Nugini. Saat menuju perbatasan, ia diantar menggunakan ojek. Tukang ojek pun diberi upah Rp 100 ribu oleh Enembe.
Ialah Hendi yang menjadi tukang ojek pengantar Enembe. Ia tak mengetahui orang yang di antaranya adalah seorang Gubernur Papua.
“Saat saya mengantar ke perbatasan PNG, Rabu, tidak mengetahui bila yang diantar adalah Gubernur Papua Lukas Enembe, karena menggunakan masker dan dibonceng bersama salah satu penumpang yang ikut bersamanya,” kata Hendri di Skouw, perbatasan RI-PNG, Jumat (2/4), dikutip dari Antara.
Hendri sempat mengatakan upah yang diberikan terlalu besar. Namun salah satu orang yang mendampingi Enembe meminta untuk dibagi rata dengan ojek lain yang mengantar.
Menurut Hendri, tak ada pihak lain yang menjemput rombongan Enembe. Hanya beberapa tukang ojek yang ada di bagian Papua Nugini. Biaya ojek di Papua Nugini untuk mengakses jalan tikus ini sekitar 2 Kina atau sekitar Rp 8.195 (1 Kina=Rp 4.097).
“Saya baru mengetahui bila yang dibonceng adalah Gubernur Enembe setelah diberi tahu rekan tukang ojek lainnya,” kata Hendri yang mengaku baru berprofesi sebagai tukang ojek di perbatasan sekitar dua tahunan. Sebelumnya ia adalah sopir angkot.
Enembe telah mengaku salah memasuki wilayah negara lain secara ilegal, hingga akhirnya dideportasi. Ia ke Papua Nugini untuk menuju wilayah Vanimo bukan karena kunjungan kerja, melainkan berobat dan terapi atas penyakit yang dideritanya. Tak dijelaskan penyakit apa yang sedang diderita Enembe.
sumber: kumparan.com