Apa Itu Hipospadia? Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Infonesia.id- Terungkapnya Serda Aprillia Manganang ternyata berjenis kelamin laki-laki menjadi perhatian publik. Berdasarkan hasil medis, Aprillia mengalami Hipospadia. Lalu apa hipospadia itu? Yuk disimak.

Pengertian Hipospadia

Hipospadia adalah kelainan letak lubang kencing pada bayi laki-laki yang tidak normal. Hipospadia merupakan kelainan sejak lahir, yakni penderita hipospadia letak uretra berada di bagian bawah penis, yang seharusnya uretra berada tepat di ujung penis.

Gejala Hipospadia

Karena letak lubang kencing yang tak seperti keadaan normal, penderita hipospadia mengalami gejala:

1. Kulup hanya menutupi bagian atas kepala penis
2. Bentuk penis melengkung ke bawah
3. Pada saat buang air kecil, percikan urine atau air seni tidak normal

Resiko dan penyebab hipospadia

Saat berada dalam kandungan kita belum mengetahui mengapa hipospadia bisa terjadi. Menurut penelitian medis, ada beberapa faktor dan resiko yang diduga menyebabkan hipospadia:

1. Sang ibu menderita obesitas dan diabetes pada saat hamil
2. Terpapar pestisida dan asap rokok saat hamil
3. Mengandung saat usia 35 tahun ke atas
4. Menjalani terapi hormon untuk merangsang kehamilan

Selain itu ada juga dugaan faktor keluarga yang pernah mengalami hipospadia ini.

Diagnosis Hipospadia

Diagnosis hipospadia bisa dilakukan secara fisik pasca bayi dilahirkan, tidak harus melakukan pemeriksaan penunjang. Jika hipospadia sudah parah, pemeriksaan lanjutan sangat dibutuhkan untuk mengetahui kelainan lainnya pada kelamin si bayi.

Jika ada kelainan lain pada si bayi, dokter bakal melakukan pemeriksaan genetik dan uji pencitraan. Jika letak lubang kencing jauh dari posisi normal, operasi harus segera dilakukan, dan jika bentuk penis tidak melengkung dan lubang kencing tidak jauh dari posisi normalnya maka tidak perlu dilakukan operasi.

Operasi bertujuan untuk memperbaiki kelengkungan penis dan menempatkan lubang kencing pada posisi normal. Idealna operasi dilakukan saat bayi berusia 6 bulan hingga 12 bulan.

Yang harus diperhatikan adalah, jangan dulu melakukan khitan atau sunat anak sebelum dilakukan operasi. Alasannya karena dokter memerlukan cangkok dari kulup untuk membuat lubang kencing baru.

Bahaya hipospadia

Jika hipospadia tidak dilakukan dengan cepat, maka bisa menggangu aktivitas seksual saat menginjak dewasa. Selain itu ini bahaya hipospadia jika tidak segera diobati:

1. Kelainan bentuk penis
2. Gangguan ejakulasi
3. Kesulitan belajar berkemih

Cara mencegah hipospadia

1. Berat badan ideal
2. Rutin ke dokter kandungan untuk periksa kehamilan
3. Hindari mengonsumsi minuman alkohol dan merokok
4. Konsumsi suplemen asam folat sesuai dengan anjuran dokter kandungan.