Pengertian Redenominasi, Tujuan dan Resikonya Jika Diterapkan

Infonesia.id- Redenominasi dalam bahasa ekonomi merupakan hal yang wajar. Namun, tidak dengan masyarakat awam yang masih belum mengerti karena keterbatasan informasi. Nah, kali ini Infonesia bakal membahas tentang pengertian, tujuan dan resiko redenominasi. Yuk disimak.

Pengertian Redenominasi

Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang yang jadi lebih kecil, tetapi tidak mengurangi nilai tukarnya. Uang yang mengalami redenominasi akan mendapat pengurangan jumlah angka tetapi nilai tetap sama.

Dalam sisi informal, masyarakat awam sebenarnya telah melakukan hal ini. Sebagai contoh ketika kita membeli kopi seharga Rp 25 ribu di cafe, biasanya di menu tertulis 25K. Namun, nilainya tetap sama.

Tujuan redenominasi

Meningkatkan kredibilitas dan kesetaraan mata uang

Dengan dilakukan redenominasi maka akan memberikan kesan nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing, terlihat sama. Ini juga akan berpengaruh ke psikologi pasar.

Laporan akuntansi sehari-hari lebih sederhana

Dengan adanya pengurangan angka atau digit nol, tentunya memudahkan dalam membuat laporan akuntansi. Hal ini juga bisa meminimalisir terjadinya kesalahan penulisan.

Resiko Redenomonasi

Bukan hanya manfaat, redenominasi juga memiliki resiko. Jadi sebelum melakukan redenominasi harap menganalisa dengan baik agar tidak terjadi krisis ekonomi disebuah negara.

Inflasi

Pernah tahu money illusion? Money illusion terjadi saat anda melihat angka pada uang tersebut, bukan pada daya beli yang ada pada uang itu.

Contohnya jika anda menghabiskan uang Rp 20.000 untuk sekali makan, dan telah di redenominasi menjadi Rp 20, itulah yang namanya money illusion. Anda yang terbiasa menghabiskan uang puluhan ribu, ketika terjadi redenominasi maka akan terlihat kurang berharga.

Jika ini terjadi di masyarakat secara masif, maka kita harus waspada menghadapi inflasi tinggi.

Sosialisasi dan implementasi tidak murah

Nah, jika suatu negara melakukan redenominasi tentunya harus dilakukan sosialisasi dan implementasi. Tentunya biaya itu tidaklah murah alias mahal. Selain itu, waktu agar masyarakat paham juga bukan sebentar.

Jadi redenominasi ini harus dipikirkan matang-matang, dan harus didukung dengan ekonomi negara yang kuat agar tidak terpengaruh dengan kebijakan redenominasi ini.