Sejarah Tentang Rendang, Kuliner Indonesia Terenak di Dunia yang Punya Filosopi Bagus
Infonesia.id- Kuliner khas Minangkabau atau Sumatera Barat salah satunya adalah rendang. Hampir semua masyarakat Indonesia, sangat menggemari makanan ini, karena hampir di tiap provinsi di Indonesia, selalu ada kuliner rendang di rumah makan khas Minang.
Infonesia bakal memberikan informasi tentang asal mula rendang dan filosofinya. Yuk disimak.
Suatu kebanggaan untuk Indonesia bahwa rendang pernah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia, dari rilis yang dikeluarkan CNN, beberapa tahun yang lalu.
Dalam bahasa Minang, rendang disebut dengan randang, yang berasal dari kata ‘Merandang’ yakni memasak santan hingga kering dengan perlahan.
Rendang pada masyarakat Minang sudah ada sejak dahulu, karena sering dijadikan masakan dalam berbagai acara adat dan juga makanan sehari-hari. Untuk bahan dasarnya, rendang menggunakan daging yang dipadukan dengan rempah-rempah dan bumbu. Cita rasa rendang ini adalah gurih dan pedas.
Untuk proses memasaknya, dilakukan dengan dipanaskan berkali-kali dengan santan kepala. Inilah yang membuat proses masak rendang membutuhkan waktu lama, yakni sekitar 4 jam an. Yang harus diketahui, rendang bisa bertahan hingga berminggu-minggu, jika suhu dalam ruangan normal.
Banyak sejarawan menduga keberadaan rendang ini tidak boleh dilepaskan dari datangnya orang India dan Arab ke pantai barat Sumatera pada abad ke 14. Disinilah rempah-rempah dan bumbu dijual orang tersebut, bahkan para sejarawan menduga Orang India yang hobi memasak kari, adalah dasar bahan untuk membuat rendang.
Rendang diduga sebagai proses tingkatan kari, hanya saja rendang lebih tahan lama karena kering, sementara kari tidak bisa bertahan lama.
Rendang semakin dikenal luas hingga ke mancanegara, juga disebabkan orang Minang mempunyai budaya merantau. Disinilah banyak masyarakat Minang, membuka rumah makan, sehingga keberadaan rendang semakin masif dan karena rasanya yang lezat jadi masyarakat sangat suka dengan rendang.
Untuk filosopi dari rendang, ternyata sangat kuat untuk masyarakat Minang. Rendang adalah makanan tradisional yang mempunya makna yang dalam.
Bahan utama daging sapi, yang melambangkan sebagai niniak, mamak, dan bundo kanduang, maksudnya pemberi kemakmuran kepada anak dan keluarga. Kemudian kelapa yang melambangkan Cadiak Pandai atau terpelajar, maksudnya selalu mengutamakan sitarurrahim kepada kelompok maupun keluarga dan individu.
bumbu yang artinya bersosialisasi untuk hidup secara berkelompok, dan terakhir sambal yang artinya alim ulama yang penuh ketegasan dalam mengajarkan agama.
Demikianlah sejarah tentang rendang, semoga bermanfaat.